Puisi yang baik adalah puisi yang di buat dengan perasaan hati kita sendiri. Di sini kita membuat puisi ini dengan keadaan kita sendiri dan merasakan sentuhan perkata yang kita buat. Semoga puisi ini bisa mewakilin perasaan temen temen.
Bagi temen temen yang ingin melihat vidio dari puisi tersebut temen temen bisa langsung mengunjungin youtube aliansi kata dan instagram @aliansi.kata kita akan update setiap hari jika temen temen mendukung karya karya kami.
Dua Waktu Dua Rasa Dua Cinta
Berawal dari story whatsaap
Mengalir,merajut cerita di pesan singkat
Tak tau apa yang tersirat, hanya kata kata hangat yang melekat
Rajutan huruf demi huruf menyatu membuat bibir tersenyum
Mengubah Haluan rasa bukan pada tempatnya…
Hanya gelombang sinyal yg bisa mengubahnya
Notif nada piano yg selalu ditunggu, adalah suara terindah
Semoga kita merasakan yang sama,
Dua hati yang terpaksa padu karena rasa nyaman
Membuat dinamika kehidupan menjadi satu kesatuan
Walau tak menyentuhku, tapi pesan mu menggerak kan hatiku
Bertindak sebebagai gerbang sebgai pintu masuk dunia baruku
Ucapan selamat pagi mengawali hari
Dan ucapan selamat malam menutup komunikasi
Kuharap taka da story lain yang menutup cerita kita.
Kuala Tungkal, 17 April 2020
Satu Jalur
Tatapan arah mengiringi langkah
Menuju harapan berbaur kasih
Tak ada penerang di pinggir jalan
Hanya jejak mu yg menjadi patokan
Kesudut mana kau singgah
Tak jauh dari sana aku berdiri
Tampa perlu arah angin
Dengan yakin aku tak berpaling
Serpihan sisa sisa langkahmu
Kupungut menjadi kenangan
Kenangan yg berujung kasih
Atau kenangan berujung luka
Kasih yg berlanjut
Atau luka yg membara
Kuala Tungkal, 18 April 2020
Pohon
Sudut rindang tak terkenang
Ribuan rindu berguguran
Menjalin rasa menyemai sahdu
Tak terganti dan tak terulang
Biarkan yang lalu terurai
Tertanam pupus bukan harapan
Tumbuh pun tak lagi sama
Walau subur ter pupuk kasih
Kini memang tak terlalu tinggi
Tapi melindungi hati dan diri
Jangan kau tebang lagi
Karena sudah nyaman bernaung disini
Kuala Tungkal,24 April 2020
Ada namun tak sampai
Sebuah catatan kenangan terbuka kembali
Halaman tertanda di buka berulang kali
Setiap tahun kau peringati
Hampir setiap hari kau khianati
Katanya gelap sudah terang
Ternyata masih redup sebagian
Ketenaran menjadi tantangan
Tapi pelajaran kau anggap sampingan
Gaya barat kau bilang mapan
Budaya sendiri kau anggap kampungan
Apa itu kau sebut terang?
Terang memang terang
Tapi silau di pandangan
Terang bukan silau
Terang sebenarnya adalah berkilau
Berkilau menjaga harga dirinya
Dengan kodrat sebagai wanita.